JAKARTA - Krisis perbatasan Indonesia-Malaysia di Blok Ambalat, Kalimantan Timur, kembali menghadapkan kedua negara dalam situasi tegang. Menteri-Sekretaris Negara Hatta Rajasa menegaskan pemerintah akan memperjuangkan setiap jengkal tanah air kita.
"Jangan katakan seolah-olah kita lemah dan membiarkan," kata Hatta kemarin. "Negara ini tidak seperti itu."
Tentara Nasional Indonesia bahkan telah menegaskan kesiapannya bertempur guna mencegah kapal milik Tentara Diraja Malaysia menyerobot perairan Indonesia. "Kami mengingatkan mereka bahwa Ambalat adalah perairan kita," kata Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen.
Kesiagaan ditunjukkan TNI Angkatan Laut dengan pengerahan tujuh kapal bersenjata lengkap untuk berpatroli di perairan antara Sulawesi dan Kalimantan itu. Adapun Angkatan Udara sudah menyiapkan dua unit pesawat Boeing 737 dan satu unit jet tempur Sukhoi 27/30 sebagai pendukung operasi di Makassar. "Kami siagakan 24 jam," ujar Komandan Pangkalan Udara Balikpapan Letnan Kolonel Agus Pandu Purnama.
Duta Besar Malaysia di Jakarta, Zainal Abidin Zein, menolak memberikan pernyataan mengenai ketegangan yang meningkat maupun manuver angkatan bersenjata mereka di perairan Ambalat. "Saya tak hendak berkomentar apa pun."
Tentu saja perang tak harus berkobar di sana. "Kalau terjadi konflik fisik, tak akan ada yang diuntungkan," kata Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Yusron Ihza Mahendra. Untuk sementara, semua harus bersabar menunggu hasil perundingan-perundingan kedua negara(www.korantempo.com)
0 comments:
Posting Komentar
don't talk empty talk! that's my role!